Ini adalah salah satu sekelumit dari cerita rakyat magetan tentang ponorogo yang pernah di magetan, pada suatu hari warok wilis di sangka oleh teman se- warokannya di wilis sebagai adanya gerakan 2 bolo ( karena biasanya warok adalah bolo reyog ), karena merasa di asingkan sejumlah warok ini pindah ke gunung lawu , magetan. dari kabar yang di dengar bahwa teman mereka dulu pindah ke lereng lawu dan di sana di juluki sebagai warok lawu, dikabarkan mereka mengajarkan ilmu kanoragan kepada orang- orang magetan. lalu para warok wilis ini meyerbu kediaman warok lawu yang berada di puncak lawu, di akhir perang ke dua warok yang satu tempat asal daerah tersebut di menagkan oleh warok lawu, dan warok wili akhirnya mundur kembali ke ponorogo dan tidak kembali ke magetan, lalu dengan adanya perintah dari pimpinan ponorogo bahwa warok yang berada di lawu harus kembali ke ponorogo, lalu mereka akhirnya kembali ke ponorogo , namun hanya 1 warok yang tidak ingin kembali ke ponorogo, di adalah seorang warok yang di juluki warok lawu, beliau tidak kembali karena merasa di asingkan apabila di ponorogo, dan akan di serang.
Menurut orang- orang megetan, bahwa orang ponorogo tidak berani ke puncak gunung lawu, karena takut dengan bathin warok lawu yang berada di gunung lawu yang sedang murka dengan warok wilis, apabila hal tersebut di lakukan maka mereka tidak akan selamat, hal itu juga di tuturkan oleh warga ponorogo yang tinggal di kota magetan.
...loading data post image:::100%
waduh, aq gaene ng puncak lawu lo broe, piye jall
ReplyDeletePertamax di amankan
ReplyDeletesejatine duluran toh kang?
ReplyDeleteseduluran nuwwww....
Deletewalaupun orang magetan mempunyai sejarah bahwa kuda terbang bersurai emas dan pecut kiai samandimo berasalkan dari gunung Lawu magetan :)